Tidak enteng lolos di dalam seleksi penerima beasiswa tujuan luar negeri. Bagi para scholarship hunter mereka kerap mengalami ada masalah gara-gara persaingan untuk memperoleh beasiswa memadai kompetitif.
Karena itu, ada bererapa hal yang mesti dipersiapkan sebelum mendaftar beasiswa S2 tujuan luar negeri.
Kali ini, Miftah (25) awardee beasiswa NTB tujuan Malaysia membagikan kiat-kiatnya lolos beasiswa tujuan luar negeri kepada Tribunners.
Setidaknya ada lima tips sehingga sanggup lulus di dalam seleksi beasiswa tujuan luar negeri.
Berikut 5 tips lulus beasiswa luar negeri menurut Miftah:
1. Persiapkan kekuatan bahasa Inggris
Berhubung tujuannya adalah luar negeri, jadi pengantar pembelajaran atau bersosialisasi tentu pakai bahasa Inggris.
“Jadi itu sangat mutlak kecuali tujuannya ke luar negeri,” kata Miftah.
Tujuan luar negeri termasuk mencermati skor IELTS, pendaftar beasiswa sedikitnya miliki skor IELTS 6,5.
“Jadi sebelum mendaftar, pastikan kekuatan bahasa Inggris kami telah memadai untuk tujuan luar negeri.”
2. Berkumpullah bersama dengan orang yang miliki tujuan yang sama
Memiliki kawan bersama dengan tujuan yang mirip membawa dampak kami terus di dalam kondisi impuls mendapat beasiswa.
“Waktu itu aku kerap tanya-tanya ke orang-orang yang telah lolos beasiswa, tahapannya bagaimana dan seterusnya,” tuturnya.
Jadi jangan malu bertanya atau terhubung obrolan bersama dengan orang yang telah lolos beasiswa mengenai informasi beasiswa yang kami inginkan.
3. Persiapkan berkas pendaftaran bersama dengan maksimal.
Ada tiga berkas atau dokumen yang mesti dipersiapkan ketika mendaftar beasiswa yaitu, CV, motivation letter dan surat rekomendasi.
“Tunjukkanlah pada ketiga dokumen itu bahwa aku layak sebagai penerima beasiswa yang kami daftar,” jelasnya bersama dengan semangat.
Dalam CV, selain latar belakang pendidikan akademik, termasuk menunjukkan prestasi, pengalaman dan skill non akademik yang dimiliki.
Kemudian pada motivation letter, menunjukkan bahwa kami telah miliki rancangan yang matang mengenai study di negara tujuan.
4. Kalau sanggup daftarlah lebih awal
Dengan mendaftar lebih awal menunjukkan bahwa kami sebetulnya telah di dalam kondisi siap ikuti seleksi beasiswa tersebut.
“Meskipun hal ini tidak membawa dampak kami lolos 100 persen, tapi setidaknya kami telah menunjukkan impuls lebih untuk mendapat beasiswa itu,” tutur Miftah.
4. Persiapan mental saat wawancara
Apabila telah lolos tahapan administrasi, biasanya akan ada panggilan untuk interview.
“Yang paling mutlak adalah menjawab pertanyaan interviewer itu jangan plin plan, mesti terus menerus cocok bersama dengan apa yang ada di CV dan study plan atau motivation letter kita,” jelasnya.
“Jawablah pertanyaan interviewer bersama dengan jawaban yang menegaskan kecuali kami layak, menunjukkan sisi terbaik kita, menunjukkan bahwa kami miliki nilai lebih dari pendaftar yang lain.”
Kemudian hindari jawaban “saya akan coba”.
Ini menunjukkan bahwa kami belum siap atau belum miliki perencanaan yang matang soal study di luar negeri.
Pahami betul apa yang ditulis di dalam motivation letter dan study plan.
Karena biasanya pertanyaan akan bersumber dari sana.
Terkahir, usahakan menjawab pertanyaan interviewer pakai bahasa Inggris, gara-gara beberapa interviewer akan pakai bahwa Indonesia.
“Menjawab bersama dengan bahasa Inggris akan miliki nilai lebih, bahkan kami mendaftar beasiswa tujuan luar negeri,” tutupnya.
Selamat ikuti kiat-kiat tersebut Tribunners, semoga bermanfaat.